
Aliansi Guru Peduli (ACT) telah melaporkan bahwa guru sekolah negeri di Kota Quezon, Zamboanga del Sur, Camarines Norte, Kota Malabon, dan Kota Cebu ditinggalkan dengan tidak ada pilihan selain mengembalikan laptop yang disediakan oleh Departemen Pendidikan (DepEd).
“DepEd bahkan tidak dapat menyediakan laptop yang memadai dan berfungsi, sekarang mereka mengklaim kembali perangkat yang digunakan guru,” kata ketua ACT Vladimer Quetua.< /span>
“Yang harus mereka kerjakan adalah mengisi backlog mereka dalam penyediaan laptop untuk guru dan tidak menambah jumlah guru yang tidak [memiliki] laptop untuk digunakan, ” tambah Quetua.
Sebaliknya, juru bicara DepEd Michael Poa menjelaskan bahwa pengembalian laptop sesuai dengan sebagai tatap muka penuh kelas telah dimulai kembali dan laptop ini akan digunakan di laboratorium komputer.
Dalam sebuah wawancara dengan GMA News, pengawas divisi sekolah QC Dr. Jenilyn Rose Corpuz mengatakan bahwa gadget ini hanya dipinjamkan kepada guru untuk kelas online.
“Gusto ko pong ipaliwanag na noong pandemya po, dahil kailangan ng mga guru ng makan laptop dan penggunaan laboratorium, jadi pinahiram po ‘yung mga ‘yun na ginagamit ng mga bata selama pra-pandemi,” katanya.< /p>
Selain itu, sebuah memorandum DepEd April 2020, yang dikeluarkan oleh Wakil Sekretaris Pendidikan untuk Administrasi Alain del Pascua, menyatakan bahwa guru “diwajibkan mengembalikan perangkat setelah kelas reguler dimulai kembali”.
gambar unggulan atas izin rapplr